Hari Tidur Sedunia: studi menghubungkan depresi dengan kebiasaan tidur yang buruk

Hari Tidur Sedunia: studi menghubungkan depresi dengan kebiasaan tidur yang buruk

Kita semua tahu bahwa tidur malam yang buruk dapat merusak suasana hati Anda keesokan harinya dan, sebaliknya, tidur nyenyak selama delapan jam dapat membuat Anda merasa tak terkalahkan. Tapi seberapa kuat hubungan antara tidur dan kesehatan mental? Jajak pendapat baru dari National Sleep Foundation (terbuka di tab baru) (NSF) telah menyelidiki hal itu, dan hasilnya cukup jelas: ada korelasi kuat antara kurang tidur dan depresi.

Polling Sleep in America tahunan NSF (terbuka di tab baru) telah berjalan selama 25 tahun, menjadikannya salah satu catatan terlama tentang persepsi, sikap, dan tren AS dalam kesehatan tidur. Dengan organisasi termasuk CDC dan National Institutes of Health (NIH) yang mengakui kesehatan mental sebagai masalah kritis saat ini, tahun ini NSF merasa perlu mengeksplorasi hubungan antara kesehatan tidur dan kondisi kesehatan mental seperti depresi.

Angka-angka utama membuat kasus yang kuat: jajak pendapat menemukan bahwa 65% orang dewasa yang tidak puas dengan tidur mereka juga mengalami tingkat gejala depresi ringan atau lebih besar, sementara setengah dari orang dewasa yang tidur kurang dari yang direkomendasikan NSF 7-9 jam. setiap malam juga mengalami gejala depresi ringan atau lebih kuat.

Hari Tidur Sedunia: studi menghubungkan depresi dengan kebiasaan tidur yang buruk

(Kredit gambar: Getty)

Melihat lebih dekat pada angka-angka tersebut, jajak pendapat tersebut melaporkan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari tujuh jam per malam pada hari kerja tiga kali lebih mungkin mengalami gejala depresi sedang hingga berat daripada orang yang mendapatkan tidur tujuh hingga sembilan jam yang direkomendasikan.

Posted By : pengeluaran hk